David Malpass Terpilih Jadi Bos Bank Dunia Usungan dari Trump


V9NEWS - Dewan Eksekutif Bank Dunia sepakat untuk memilih kandidat yang diusung Presiden AS Donald Trump, David Malpass, sebagai presiden baru di institusi keuangan international itu. Malpass mengambil alih posisi Jim Yong Kim yang mengundurkan diri berasal dari jabatannya terhadap awal Januari 2019.

Dilansir Reuters, Senin (8/4), Malpass dapat merasa melaksanakan tugas barunya terhadap Selasa (9/4), jelang pelaksanaan Pertemuan Musim Semi Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF). JUDI POKER PULSA

Malpass merupakan kandidat tunggal didalam bursa penentuan Presiden Bank Dunia, berbeda dengan pendahulunya, Kim, yang menghadapi dua pesaing berasal dari Nigeria dan Kolombia terhadap 2012.

Dewan Eksekutif Bank Dunia mengungkapkan, rendahnya minat berasal dari negara maju untuk mengajukan diri sebagai kandidat, seperti Eropa dan Jepang. Begitu pula berasal dari negara berkembang, seperti China dan Brasil.

Melalui wawancara telepon dengan Reuters, Malpass menjelaskan dia dapat menghormati tinggi komitmen bank untuk kurangi kemiskinan di negara-negara berkembang. Dia termasuk bertekad memerangi pergantian iklim di dunia.  DEPOSIT VIA GOPAY 

Dalam pesan surat elektronik yang Malpass kirim kepada karyawan Bank Dunia, dia menekankan pentingnya "memerangi kemiskinan ekstrem dan mendorong pertumbuhan bagi setiap peminjam." Dia pun menggarisbawahi perlunya membangun ekonomi international yang lebih kuat dan stabil untuk semua.

Malpass, 62 tahun, adalah penasihat ekonomi Trump sepanjang kampanye pemilu 2016. Dia termasuk sempat menjabat sebagai kepala ekonom di bank investasi Bear Stearns and Co sebelum saat perusahaan itu jatuh terhadap 2008.


Dia termasuk dulu bertugas di Departemen Keuangan dan Departemen Luar Negeri pada masa periode kepresidenan Ronald Reagan dan George W Bush.

Malpass sebelumnya kerap melukiskan Bank Dunia itu terlalu besar, tidak efisien, dan enggan menuntun negara berkembang yang ekonominya telah lumayan mapan supaya menjadi lebih mandiri.

Pada 2017, dia mengkritik Bank Dunia, IMF, dan instansi multilateral lainnya karena dianggap telah tumbuh terlalu besar, supaya menjadi pengganggu ekosistem global. DEPOSIT VIA PULSA 

Selama dua tahun terakhir, Malpass termasuk telah mendorong Bank Dunia untuk menghentikan pinjaman ke negara berkembang, seperti China, yang dianggap telah terlalu kaya untuk menerima bantuan.

Terlebih kembali setelah China tingkatkan beban pinjaman sejumlah negara berkembang, seperti Sri Lanka dan Pakistan, bersama dengan program pembangunan infrastruktur One Belt One Road (OBOR). POKER PULSA 

Selain AS, China adalah pemegang saham Bank Dunia terbesar ketiga setelah Jepang, bersama dengan kekuasaan sebesar 4,5 persen di dalam dewan pemilihan.

Dilansir BBC, pada tahun lantas Malpass adalah bagian berasal dari tim negosiasi paket reformasi pinjaman Bank Dunia. Reformasi selanjutnya memiliki tujuan untuk mendorong negara berkembang lebih mandiri, bersama dengan pinjaman sektor swasta.

AS pun setuju dan membantu rencana supaya pemegang saham menyuntikkan USD 13 miliar ke Bank Dunia, bersama dengan obyek menghalangi pinjaman dan lebih memfokuskan sumber energi di sejumlah negara miskin. 

Sumber : Kumparan.com


Artikel ini dipersembahkan oleh V9POKER | V9NEWS– JUDI ONLINE – AGEN JUDI ONLINE TERPERCAYA – SITUS JUDI ONLINE TERPERCAYA – JUDI POKER ONLINE – JUDI CEME ONLINE – JUDI CAPSA ONLINE – JUDI DOMINO ONLINE – AGEN POKER ONLINE – AGEN CEME ONLINE – AGEN CAPSA ONLINE – AGEN DOMINO ONLINE – CAPSA SUSUN – JUDI CAPSA SUSUN

Post a Comment

0 Comments