Ma'ruf Amin Geram dengan Hoaks: Harus Tabayyun


V9NEWS | - Calon wakil presiden nomor urut satu, Ma'ruf Amin, menyoroti hoaks alias berita bohong yang berkembang di media sosial dalam masa kampanye Pilpres 2019. Apalagi belum lama ini, aktivis Ratna Sarumpaet ditahan Polda Metro Jaya setelah menyampaikan kebohongan terkait penganiayaan.

Di hadapan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU), Ma'ruf berpesan agar seluruh unsur masyarakat menjaga kedamaian menjelang Pemilu 2019. Khususnya, dalam menerima maupun menyampaikan informasi.

"Kemarin baru ada kebohongan baru (hoaks Ratna Sarumpaet), sampai saya ditanya akan ada hari kebohongan nasional, wah ini," kata Ma'ruf saat berpidato di Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) IPPNU di Hotel Bintang Raden Saleh, Jakarta Pusat, Minggu (7/10).


"Jangan sampai, karena kita memilih caleg dan capres, sampai bangsa ini pecah. Jangan ada di dalam menghadapi (pemilu) ini, ada ujaran kebencian. Ada hoaks, salah satu yang kita hadapi itu hoaks. Yaitu kebohongan," sambungnya.

Ma'ruf pun merujuk pada fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 24 Tahun 2017. Aturan itu menggarisbawahi bagi setiap muslim yang bermuamalah melalui media sosial diharamkan untuk menyebarkan hoaks, meskipun dengan tujuan baik.


"Jadi, saya pikir ini masalah ya, sampai majelis ulama itu mengeluarkan fatwa bermuamalah melalui medsos, namanya muamalah medsos, karena medsos ini disalahgunakan, ada fitnah, ujaran kebencian," tutur Ma'ruf. 

Menurutnya, meski fatwa MUI hanya sebagai seruan moral, namun, jika fatwa itu dilanggar, maka sama saja akan bertentangan dengan aturan-aturan yang termaktub dalam Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). 

"Karena itu, mari kita jangan sampai kita ikut terjebak, tapi kita juga harus waspada terhadap informasi yang tidak benar. Harus kita tabayyun (klarifikasi) terhadap berita itu," imbuh Ma'ruf. 


"Itu 'kan seruan moralnya sudah, sekarang seruan untuk tidak membolehkan (hoaks), perlu ditindaklanjuti dengan law enforcement (penegakan hukum)," kata dia. 

Ma'ruf mengaku pernah menjadi korban hoaks. Ketua Umum MUI itu mengingat kembali momen di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, tepatnya sebelum penetapan nomor urut Pilpres 2019. 

"Wong saya saja waktu ada pertemuan di Tugu Proklamasi waktu itu ada lagu memuji Pak Jokowi, banyak orang berjoget, saya bertepuk tangan, (tapi) itu diberitakan saya berjoget. Saya bilang, matanya rabun barang kali, orang tepuk tangan kok dibilang joget," beber Ma'ruf. 



Post a Comment

0 Comments