V9NEWS || - Partai Gerindra mempermasalahkan niat Presiden Joko Widodo yang akan mengunjungi lokasi gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, karena status Jokowi saat ini juga menjadi salah satu kandidat capres di Pilpres 2019.
Menurut Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Antarlembaga Adita Irawati, kapasitas Jokowi ke lokasi gempa dan tsunami sebagai presiden. Jadi otomatis segala perangkat dan fasilitas negara melekat pada Jokowi.
"Beliau akan datang sebagai presiden yang sebagai kepala negara ingin meninjau langsung wilayah yang terdampak dan juga korban gempa," kata Adita Irawati pada, Sabtu (29/9).
Sebelumnya, melalui Juru bicara capres cawapres nomor urut dua, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Ferry Juliantono mengatakan, pemerintah wajar menyalurkan bantuan kepada korban gempa. Namun Ferry tak ingin bantuan yang diberikan Jokowi di luar tugasnya sebagai presiden, memanfaatkan fasilitas negara yang dimiliki oleh Jokowi sebagai presiden.
"Kandidat (presiden) pun juga bisa datang. Cuma yang jadi masalah kan salah satu kandidat ini sekarang posisinya sebagai presiden. Tentu ini yang harus dibatasi jangan sampai kemudian fasilitas kenegaraan kemudian juga digunakan," kata Ferry di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (29/9).
Menurutnya, dalam waktu dekat Prabowo-Sandi akan mendatangi Donggala dan Palu untuk memberikan bantuan secara langsung.
"Tapi di luar itu dalam waktu dekat ini kita harus kita akan ke sana. Kemarin ke Lombok pun Pak Prabowo Subianto Pak Sandiaga Uno juga datang dan memberikan bantuan," kata dia.
Setidaknya ada 131 gempa susulan yang kembali mengguncang Kota Palu dan sekitarnya, pascagempa 7,4 magnitudo dan tsunami, Jumat (28/9). Lalu 5 gempa di antaranya tercatat sebagai gempa yang memiliki getaran cukup besar dan dirasakan masyarakat daripada gempa susulan lainnya. Jumlah korban sementara, lebih dari 400 orang meninggal.
Sumber : Kumparan.com
0 Comments