Korban Bencana Palu Tinggal di Rumah Rusak demi Bisa Berpuasa Ramadan


V9NEWS - Karena tidak tahan dengan panasnya sengatan matahari yang menyeruak masuk ke di dalam tenda di selter pengungsian, sebagian penyintas bencana di lebih kurang halaman Masjid Agung Darusalam Palu terpaksa ulang ke tempat tinggal mereka yang rusak berat akibat gempa dan tsunami. Hal itu mereka laksanakan agar bisa mobilisasi ibadah puasa di bulan Ramadan.

Salah seorang warga penyintas di halaman Masjid Agung, Khadijah (45), menuturkan, ia terpaksa ulang ke rumahnya yang udah hancur lantaran tidak tahan pada hawa panas yang tersedia di di dalam tenda yang mereka tempati. Dia beserta keluarganya terpaksa ulang ke tempat tinggal mereka yang udah hancur di Jalan Selar, Kelurahan Lere, Kecamatan Palu Barat.

"Tidak tahan kami sekeluarga merintis puasa di di dalam tenda, sebab panasnya cuaca bukan kepalang. Terpaksa kami ulang dulu ke tempat tinggal yang udah rusak berat. Daripada mesti bertahan dengan panasnya cuaca di di dalam tenda pengungsian," kata Khadijah kepada PaluPoso, Minggu sore (12/5).

Menurut Khadijah, tempat tinggal mereka sebenarnya udah tidak layak ulang untuk ditempati, sebab bangunannya mengalami kerusakan yang memadai parah. Apalagi, kata dia, air laut yang pasang di sore hari akan segera menggenangi kawasan berikut hingga masuk ke di dalam tempat tinggal mereka. POKER PULSA

"Untuk mengakalinya, terpaksa pada pintu depan rumahnya dipasang penghalang agar air laut yang naik pada sore hingga malam hari, tidak benar-benar masuk ke di dalam rumah," ujarnya.



Selain tidak tahan pada paparan cahaya matahari yang menyeruak ke tenda-tenda pengungsian, Khadijah dan para penyintas lainnya juga mengaku pas di pengungsian ada problem meraih air bersih lantaran persediaan air bersih terlebih air minum di daerah pengungsian masih minim.

"Untuk air bikin keperluan MCK kadangkala ada problem terpenuhi bersama baik. Ada (air), itu pun kadang tidak lancar. Insyaallah sesudah puasa, kami dapat kembali kembali ke tenda pengungsian," ujarnya. DEPOSIT VIA GOPAY 

Hal senada diungkapkan Nely (50). Warga Jalan Selar ini mengaku, ia beserta keluarganya untuk pas kembali ke tempat tinggal keluarganya untuk merintis puasa. "Untuk pas pas kami sekeluarga mengungsi ke tempat tinggal keluarga peranan mobilisasi puasa. Nanti jikalau udah selesai baru kembali kembali ke tenda,"  katanya.

Sementara Yulfianty (30), warga Jalan Pangeran Hidayat, mengaku terpaksa tetap memilih bertahan mobilisasi ibadah puasa di daerah pengungsian lantaran tak miliki pilihan lain.

"Mau bagaimana lagi, tempat tinggal saya tak sekedar rusak berat dan tidak bisa ditempati lagi, jikalau air laut pasang, (air laut) masuk ke didalam rumah. Terpaksalah bertahan di tenda ini. Meski hawanya amat panas," ujarnya.

Yulfianty dan penyintas lainnya meminta pemerintah langsung merealisasikan pembangunan hunian tetap (huntap) bagi mereka. 


Artikel ini dipersembahkan oleh | V9NEWS– JUDI ONLINE – AGEN JUDI ONLINE TERPERCAYA – SITUS JUDI ONLINE TERPERCAYA – JUDI POKER ONLINE – JUDI CEME ONLINE – JUDI CAPSA ONLINE – JUDI DOMINO ONLINE – AGEN POKER ONLINE – AGEN CEME ONLINE – AGEN CAPSA ONLINE – AGEN DOMINO ONLINE – CAPSA SUSUN – JUDI CAPSA SUSUN

Post a Comment

0 Comments