V9NEWS - Kekerasan pada umat Islam di Sri Lanka meningkat usai serangan bom gereja pada Paskah lalu. Massa dilaporkan menghancurkan masjid-masjid, toko-toko umat Islam, dan melacak warga Muslim untuk dihakimi.
Diberitakan Reuters, Selasa (14/5), Sri Lanka sudah turunkan tentara bersama dengan kendaraan berat untuk patroli di kota-kota. Pemerintah mengklaim, situasi sudah aman sementara ini bersama dengan diberlakukannya jam malam dan pemblokiran sosial media.
Konflik antaragama meletus di Sri Lanka setelah pengeboman gereja dan hotel pada Paskah lalu yang menewaskan lebih dari 200 orang. Bentrokan kebanyakan dipicu perihal kecil, cekcok di Facebook misalnya. POKER UANG ASLI
Warga Muslim mencakup 10 persen dari 22 juta warga Sri Lanka yang mayoritas Buddha Sinhala. Kebanyakan warga Muslim tersedia di lokasi timur.
Sebelumnya massa anti-Muslim dilaporkan bergerak dari kota ke kota menghancurkan sarana umat Islam, termasuk masjid-masjid. Seorang pria Muslim tewas ditikam didalam momen itu. Warga Muslim yang kegalauan bersembunyi di persawahan. SITUS POKER GOPAY
"Masyarakat Muslim berkumpul di sawah terdekat, itulah mengapa tidak yang tewas," kata seorang pria di depan masjid yang kaca-kaca jendelanya hancur di kota Kottampitiya.
Penyerang datang bersama dengan motor, bersenjatakan kayu dan pedang," kata Abdul Bari, 48, warga Muslim yang tokonya dibakar bersama dengan bom Molotov.
Juru berkata kepolisian Sri Lanka Ruwan Gunasekera membantahnya. Dia mengatakan polisi sudah membawa dampak situasi terpecahkan dan pelaku akan ditangkap. Hal ini cocok perintah Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe yang menghendaki pelaku kekerasan anti-Muslim dihukum berat.
"Seluruh polisi sudah diperintahkan laksanakan tindakan tegas kepada pelaku, apalagi memanfaatkan tindak maksimal. Pelaku dapat dipenjara sampai 10 tahun," kata Gunasekera.
0 Comments