Dosen Asal Aceh, Urung Jumatan saat Penembakan di Selandia Baru


V9NEWS - Satu keluarga asal Aceh, Indonesia, lolos dari penembakan yang berlangsung di Selandia Baru. Mereka urung berangkat untuk menunaikan ibadah salat Jumat di Masjid An Noor di Christchurch, yang jadi tempat wilayah perihal penembakan tersebut, Jumat (15/3).

Salah seorang di antara mereka, Dian Fajrina,merupakan Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala (FKIP Unsyiah) yang sedang meneruskan pendidikan di Selandia Baru. Dia tinggal dengan suami dan empat anaknya di Christchurch, sekitar 3,5 kilometer dari Masjid An Noor.

"Dari Senin lalu, kita merencanakan salat Jumat di masjid Christchurch," ujar Dian, seperti dirilis Humas Unsyiah, yang menhubungi mereka setelah penembakan.



Dian bercerita, ia dengan suami dan anaknya baru tiba lagi di Christchurch, sesudah 11 bulan di Aceh selesaikan dua pilot study di Unsyiah dan UIN Ar Raniry. Ia mengaku, suami dan anak-anaknya kerap salat di Masjid An Noor, Christchurch. Namun, permohonan itu gagal Jumat tempo hari (15/3).

Sebab, sejak Rabu, mobil yang kerap mereka tumpangi rusak dikarenakan bocor radiator, supaya harus masuk bengkel. Spare part-nya pun harus didatangkan dari Auckland yang berjarak satu jam perjalanan pesawat. Padahal, ia berharap mobil sanggup lagi baik dan melakukan kesibukan layaknya biasanya, termasuk beribadah ke Masjid An Noor.


Jadilah Jumat kemarin mobil tetap di bengkel," kata Dian yang udah menetap di Selandia Baru sejak 2017 silam. Anak-anaknya juga tiba-tiba enggan untuk berangkat sekolah pada hari Jumat itu. Terlebih, pagi itu hujan. POKER PULSA

"Suami saya juga sakit, menjadi tinggal di rumah. Tidak dapat ke masjid," tambahnya.

Hanya Dian Fajrina yang muncul rumah menuju kampus pakai bus. Bahkan menjelang siang, ia sempat berbelanja di supermarket. "Saya tiba di rumah udah pukul 1.40 PM (waktu setempat), tepat di selagi kejadian," katanya. POKER UANG ASLI 

Berselang sebagian menit kemudian, ia baru meraih kabar perihal penembakan di Masjid An Noor. Pesan itu masuk melalui kelompok WhatsApp Persatuan Pelajar Indonesia Canterbury yang mendata nama-nama warga Indonesia dan keadaannya. Dari kelompok itu, ia juga paham suasana warga Indonesia yang berada di wilayah kejadian.

"Ada student yang selamat dari pembantaian. Wallahu a'lam bagaimana cara mereka dapat selamat dari berondongan peluru, sebab kita yakin, seluruh peluru udah ada alamatnya," ujar Dian, selagi ini menempuh pendidikan di University of Canterbury, School of Teacher Education.

Setelah pembantaian terjadi, sekolah dan kampus dikunci. Para siswa dan mahasiswa dilarang muncul hingga suasana aman. Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris ini, mengaku bersyukur sebab di selagi kejadian ia dan keluarganya berada di rumah. Ia turut berduka cita banyak jamaah masjid yang menjadi korban. DEPOSIT VIA PULSA 

"Pukul 6 PM (waktu setempat) baru dikeluarkan pengumuman mereka yang terlilit di sekolah dan kampus boleh pulang. Dan warga diarahkan senantiasa di rumah jikalau tidak ada keperluan,” jelasnya.



V9NEWS– JUDI ONLINE – AGEN JUDI ONLINE TERPERCAYA – SITUS JUDI ONLINE TERPERCAYA – JUDI POKER ONLINE – JUDI CEME ONLINE – JUDI CAPSA ONLINE – JUDI DOMINO ONLINE – AGEN POKER ONLINE – AGEN CEME ONLINE – AGEN CAPSA ONLINE – AGEN DOMINO ONLINE – CAPSA SUSUN – JUDI CAPSA SUSUN – V9PORN V9POKER

Post a Comment

0 Comments