Maria Ressa, Jurnalis Rappler Pengkritik Duterte, Ditahan


V9NEWS - Maria Ressa, bos tempat Rappler sekaligus salah satu pengkritik utama Presiden Filipina Rodrigo Duterte, ditangkap polisi Filipina terhadap Rabu (13/2). Sejak lama, tempat yang dipimpinnya sebenarnya jadi incaran pemerintah Duterte lantaran pemberitaannya yang tajam.

Dikutip tempat Filipina ABS CBN News, Ressa ditangkap atas tuduhan pencemaran nama baik karena postingan di Rappler terhadap 2012. Dalam postingan tersebut, Rappler menulis jaksa agung terima utang mobil berasal dari entrepreneur kontroversial.

Ressa adalah jurnalis veteran yang malang melintang melakukan peliputan di berbagai negara selama lebih berasal dari tiga dekade. Wanita 55 th. ini terhadap 2018 terima penghargaan berasal dari Komisi Perlindungan Jurnalis (CPJ) atas keberaniannya mengkritik kebijakan anti-narkotika Duterte yang brutal. DEPOSIT VIA PULSA

Menjabat direktur dan redaktur eksekutif Rappler, tempat yang dibentuknya terhadap 2012, Ressa dianggap sebagai sosok utama di Filipina yang bisa mengkritik Duterte.

Rappler kemudian berulang-kali jadi sasaran hukum di Filipina, terasa berasal dari tuduhan pengemplangan pajak hingga melanggar larangan kepemilikan asing di perusahaan domestik. Rappler terancam ditutup, pemerintah Duterte membantah mengupayakan memberangus media.

Penahanan Ressa dilaksanakan sehari sehabis kampanye pemilu Mei dimulai. Rappler selagi ini jadi mitra lokal untuk Facebook di dalam meluruskan fakta informasi yang tersebar di tempat sosial.

Post a Comment

0 Comments