Pembebasan Ba'asyir Bukti Indonesia Mandiri dalam Penanganan Terorisme


V9NEWS - Australia memprotes rencana Indonesia yang akan membebasan Abu Bakar Ba'asyir dalam waktu dekat ini. Namun Menkomaritim Luhut Binsar Pandjaitan yang menanggapi protes dari Australia menegaskan pembebasan Ba'asyir dilakukan murni karena faktor kemanusiaan.

Menurut Pengamat terorisme global dari Universitas Indonesia, Ali Wibisono, dengan dibebaskannya Ba'asyir jadi bukti Indonesia sudah bisa mandiri dalam penanganan terorisme. Karena sudah 15 tahun Indonesia selalu bergantung soal terorisme kepada negara asing, salah satunya Australia.

"Yang bisa kita apresiasi adalah bahwa pemerintah Indonesia semakin independen dalam penanganan terorismenya. Ini sesuatu yang patut kita apresiasi," kata Ali Wibisono kepada kumparan, Selasa (22/1).

"Jadi penanganan terorisme itu sudah 15 tahun ini, pasca reformasi kental dengan keterlibatan pihak luar. Terutama negara-negara Barat, Amerika Serikat dan Australia. Dalam perjalanannya kita semakin mandiri, semakin kuat menghadapi ancaman teror," lanjut dia. Deposit Via Go-Pay

Pemerintahan Presiden Joko Widodo sebelumnya mengatakan Abu Bakar Ba'asyir akan dibebaskan dengan alasan kemanusiaan. Rencana ini menuai protes dari Perdana Menteri  Australia Scott Morrison yang menuding Ba'asyir terlibat dalam bom Bali yang menewaskan banyak warga negara mereka.


Menurut Ali, Indonesia tidak salah jika membebaskan Ba'asyir. Namun dia juga mengatakan, Australia berhak protes dengan rencana Indonesia itu.
"Australia punya investasi besar dalam kebijakan teror Indonesia. Saya katakan investasi, ini pendanaan yang tidak sedikit dan itu yang kemudian kita rasakan sampai sekarang. Jadi, tanpa Australia, penanganan teror kita tidak akan seperti ini," ucap Ali Wibisono. Deposit Via PULSA

Sikap Australia yang menolak Ba'asyir dibebaskan menurut Ali juga sesuai dengan sikap warga negaranya. "Nah, Indonesia, di lain pihak, pasti akan merespons ini dengan suatu sikap nasionalis bahwa ini adalah suatu kebijakan dan Australia sebaiknya tidak intervensi dan sebagainya," bebernya.

Rencana pembebasan Ba'asyir juga menjadi bukti Indonesia bisa mempertanggung jawabkan perbuatannya itu. Seperti tak akan menimbulkan masalah ke depannya bagi warga Australia dan dunia pada umumnya.

"Kemarinkan sudah terjadi juga pembicaraan antara Australia dengan Indonesia. Itu saya kira, tidak tahu pasti isinya apa, Australia saya duga meminta jaminan dari pemerintah Indonesia bahwa pembebasan Ba'syir ini tidak akan menimbulkan problematika terorisme di kemudian hari," jelas Ali Wibisono.

Sementara saat disinggung apakah pembebasan Ba'asyir ini nantinya akan merusak hubungan bilateral antara Australia dan Indonesia, Ali merasa hal itu tak akan terjadi. Ali mengungkapkan Indonesia masih akan tetap bekerja sama menanggulangi terorisme bersama Australia dan Amerika Serikat.

"Itu posisi Indonesia sudah firm, yang terjadi Indonesia semakin tinggi national ownership-nya, untuk upaya ini," tuturnya.

Sumber : Kumparan.com

Post a Comment

0 Comments