Polisi Tetap Lanjutkan Kasus Meme Setnov Walau Telah Dikritik JK

Polisi Tetap Lanjutkan Kasus Meme Setnov Walau Telah Dikritik JK

V9NEWS | BERITA HARI INI - Direktorat Tindak Pidana Siber Badan Reserse Kriminal (Dittipidsiber Bareskrim) Polri tetap melanjutkan penyelidikan kasus dugaan penyebaran meme bernada menghina Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Setya Novanto, walau dikritik Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Kepala Subdirektorat II Dittipidsiber Bareskrim Komisaris Besar Asep Safrudin mengatakan, kasus yang dilaporkan Novanto bersifat delik aduan.

Menurutnya, polisi harus menyikapi setiap laporan yang dilayangkan masyarakat dengan melakukan penyelidikan.

"Dasar polisi melakukan penyelidikan ada laporan Novanto. Kalau tidak ada laporan, polisi tidak gerak," kata Asep saat dihubungi, Rabu (8/11).

Dia mengambil contoh terkait langkah sejumlah pihak yang melaporkan sejumlah akun media sosial karena merasa namanya dicatut dalam katalog Hotel Alexis ke Polda Metro Jaya.

Menurut Asep, polisi tidak bisa tinggal diam dan harus menindaklanjuti laporan tersebut dengan melakukan penyelidikan.

Dia melanjutkan, kasus dugaan pencemaran nama baik seperti yang dialami Setya Novanto ataupun sejumlah pihak yang merasa dicatut dalam katalog Hotel Alexis bersifat delik aduan.

"Kalau sudah ada laporan, apa polisi diam? kan enggak. Tapi kalau misalnya kamu hina saya, tapi saya tidak laporan, polisi tidak bisa bertindak," ucapnya.

Asep menambahkan, pihaknya baru menetapkan satu orang tersangka dan masih melakukan penyelidikan terhadap 31 akun media sosial yang dilaporkan Novanto lewat kuasa hukumnya Fredrich Yunadi.

"Khusus (laporan meme) Novanto tersangka satu orang, belum ada tindak lanjut lagi atau tambahan tersangka. Tetap penyelidikan tapi belum ada bukti untuk menetapkan tersangka," kata dia.

Langkah Setya Novanto melaporkan sejumlah akun media sosial, sempat dikritik JK. Kata JK, meme tentang Novanto yang beredar di internet tidak perlu diproses hukum.

"Kalau semua meme itu harus diadili, capek nanti pengadilan. Karena begitu banyak, itu semacam karikatur, berekspresi," kata JK.

Menurut JK, ada hal yang lebih penting daripada memproses hukum meme tersebut, yakni memberikan penjelasan yang lengkap terkait penyakit yang diderita oleh Novanto.

Dia menuturkan, dokter yang merawat Novanto di RS Premier Jatinegara bisa memberikan penjelasan.

"Tapi yang paling pokok di sini adalah kasus ini harus ada penjelasan dari dokter. Dokter harus menjelaskan, bahwa memang dia (Setnov) sakit," ujar JK.

Post a Comment

0 Comments